Pertanyaan :
Saya seorang gadis usia hampir 29 tahun. Berjilbab, dan kini bekerja sebagai karyawati swasta. Sejak kecil saya bercita-citaa ingin mendapatkan suami yang sholeh. Dan saya pun punya keinginan dalam menuju pintu gerbang pernikahan dilakukan dengan prinsip Islam. Dan alhamddulillah sejak kecil sampai kuliah dan sekarang dalam pergaulan saya mampu menjaga prinsip-prinsip Islam.
Namun kiranya Allah berkehendak menguji kesabaran dan tingkat keimanan hamba-Nya. Beberapa kali saya didekati pemuda yang berkeinginan menjadikan saya sebagai istrinya, tetapi kandas ditengah jalan karena kenyataannya sebagian mereka menginginkan berpacaran terlebih dahulu sebelum memasuki gerbang pernikahan, sedangkan saya tetap berpegang teguh pada prinsip Islam yang saya pegang. Dan yang menjadi masalah bagi saya sekarang adalah orang tua saya sudah sepuh(tua) dan sering sakit. Oleh karenanya mereka menginginkan sekali agar saya segera menikah, agar dihari tuanya mereka dapat melihat kebahagiaan anaknya dan melihat kelahiran cucu-cucunya. Ustadz, langkah apa yang harus saya tempuh agar keinginan saya segera tercapai. (Hamba Allah)
Jawaban :
Nikah itu tidak seperti membeli jajan atau pakain, yang sewaktu-waktu jika kita ingin tinggal ke pasar dan membeli sesuai dengan yang kita inginkan. Untuk mendapatkan jodoh memang sulit-sulit gampang. Kalau sudah ketemu jodohnya terasa sekali perjalanannya seperti ada yang membimbing.
Kepada Anda dan para pembaca yang senasib dengan Anda, kami mencoba untuk memberikan beberapa saran :
Pertama, ubahlah nasib Anda dengan ikhtiar. Banyak cara yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah dengan meminta ustadz atau guru agama untuk mencarikan lelaki yang mau menikahi Anda. Anda jangan ragu atau malu untuk menyampaikan hal itu. Pernikahan itu suci, fithrah, dan sangat manusiawi. Usaha Anda melakukan hal ini termasuk ibadah.
Kedua, ubahlah sikap Anda. Jangan menampakkan sikap keras dan kaku, sehingga belum apa-apa lelaki yang ingin menaruh perhatian kepada Anda justru lari ketakutan. Jangan curiga kepada semua lelaki bahwa mereka hanya ingin mengajak Anda berpacaran. Lelaki yang ingin mengetahui calon istrinya adalah wajar, sebagaimana Anda juga ingin mengetahui setiap lelaki yang ingin mendekati Anda.
Masalahnya sekarang adalah bagaimana kedua bisa saling mengetahui tanpa harus berpacaran, misalnya. Ini tinggal memformat pertemuannya sana. Ini persoalan teknis yang bisa diatur jika ada kemauan bersama untuk menjaga syari’at. Dalam hal ini hak-hak lelaki yang ingin mengetahui bakal calonnya hendaklah Anda penuhi. Bersamaan dengan itu Anda tetap wajib menjaga ketentuan agama. Untuk itu kami sarankan Anda ‘nyunnah’ saja. Jangan berlebih-lebihan, tapi jangan pula terlalu longgar.
Ketiga. Selain berusaha, kami sarankan Anda lebih banyak mendekatkan diri kepada Allah swt. Berdo’alah, dan jangan bosan-bosan meminta kepada Allah agar diberikan jodoh seorang lelaki shaleh yang membawa kebaikan hidup Anda di dunia dan akhirat. Mintalah kepada-Nya, mudahkanlah. Tak lupa, ajak pula keluarga Anda, terutama ayah dan ibu untuk mendo’akan hal yang sama. Rasulullah sendiri tidak lupa mendo’akan Fathimah, putrinya agar dipertemukan dengan seorang lelaki yang terbaik untuknya.
Keempat, jika semua usaha itu telah Anda lakukan dengan sebaik-baiknya, maka pasrahkan seluruh urusan itu kepada Allah swt. Biarlah Allah sendiri yang menentukan apa yang terbaik menurut-Nya. Insya-Allah segala yang baik menurut kehendak Allah itulah yang terbaik bagi Anda.
Terakhir, ingatlah bahwa kehidupan di dunia ini ujian dari Allah swt. Setiap manusia diuji dengan berbagai macam ujian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar